Halaman

Minggu, 22 Maret 2015

Pilihan dan Proses (Part 1)

"Sudah menjadi pe-er yang tidak kunjung selesai"

Ide awalnya sudah luar biasa : "Motor Klasik". Memang agak beda sedikit nih, ketika yang lain berlomba-lomba untuk punya motor terbaru, eh ini malah pengen motor jadul.
Setelah diskusi panjang x lebar x tinggi dengan Bang Adi (Owner Chielo Motor), disarankan agar memakai bahan Honda GL Pro Black Engine Tahun 1996.
Singkatnya...
Jadilah Custom CB


Prosesnya dari bahan Honda GL Pro Black Engine Tahun 1996, sempat ngalamin motor mogok karena hilang pengapian, dorong-dorong dari PlaZa Cibubur sampai Jalan Gas Alam, dan ditolong oleh Bang Rachman (Mekanik SAM Motor, Tajur) yang kebetulan rumahnya di sekitar daerah Cibubur.

Tapi tetap dikasih semangat sama Bang Adi (Owner Chielo Motor), motor di upgrade, detailnya sih banyak banget, intinya mesin dipacu sampe 200 cc, dan jeroan-nya sudah diganti dengan Honda Tiger - (detailnya nanti tanya-tanya aja sama Bang Adi (Owner Chielo Motor).

Sempet ngangur juga motor karena alasan teknis (kalo bukan karena alasan hati - ehhhehee)
Sekalian di rapi-rapihin yang kurang.

sampe akhirnya motor jadi telanjang begini.


to be continued...

Selasa, 19 Maret 2013

20 Maret 2013 Honda Luncurkan Motor Baru di Indonesia!

Undangan dari PT Astra Honda Motor (AHM) sampai ke meja redaksi. Isinya ajakan untuk hadir di salah satu launching produk barunya. Dalam undangan, disebutkan waktunya adalah hari Rabu, 20 Maret 2013 atau sekitar minggu depan.

Meski tidak disebutkan secara gamblang model baru apa yang akan diluncurkan, tapi narasumber dari PT AHM mengatakan bahwa ini adalah waktu peluncuran Vario Techno 125 dengan fitur Idling Stop System (ISS).

ISS ini adalah sebuah fitur yang memungkinkan mesin bisa otomatis mati ketika langsam, tapi bisa nyala kembali hanya dengan memutar selongsong gas. Fitur ini berguna untuk menghemat bahan bakar seperti ketika berhenti di lampu merah atau jalanan macet.



Ketika berhenti di kemacetan, mesin konvensional akan tetap menyala dan menghamburkan bahan bakar. Tapi lewat fitur ISS, mesin akan langsung mati dan bahan bakar pun bisa dihemat. Asyiknya, proses mematikan dan menyalakan mesin enggak perlu tekan tombol, tinggal putar gas saja. Asik kan!


Info lain dari sang narasumber adalah soal posisinya di pasar, Vario Techno 125 terbaru ini akan berada paling tinggi dalam keluarga Vario series. Selain menyematkan fitur ISS, Honda juga memberikan fitur safety combine brake system (CBS).

Kalau saat ini Vario Techno 125 CBS dijual Rp 15,9 juta on the road Jakarta, bisa dipastikan harga jual Vario Techno 125 CBS plus ISS akan ada di angka lebih dari Rp 16 jutaan.

Tinggal kita nanti saja, apakah peluncuran model baru di The Hall Senayan City, Jakarta ini benar-benar Vario Techno 125 ISS..??? Kita tunggu bersama! (motorplus-online.com) http://motorplus.otomotifnet.com/read/2013/03/14/339194/24/8/20_Maret_2013_Honda_Luncurkan_Motor_Baru_di_Indonesia_

Yamaha Luncurkan Motor Baru 27 Maret 2013, Matik X-Ride?


Ups, undangan dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sampai ke meja redaksi. Isinya ajakan untuk bergabung dalam peluncuran model terbarunya di Yogyakarta pada tanggal 27-28 Maret 2013.


Motor baru apaan nih??? Narasumber di PT YIMM menyebutkan bahwa motor yang akan segera diluncurkan adalah matik baru X-Ride.


Sumber lain yang memiliki posisi jabatan lebih tinggi di PT YIMM malah hanya menjawab dengan kata "heheheee..," ungkap Eko Prabowo, GM Marketing Communication & Community Development ketika dihubungi lewat pesan singkat di telepon genggamnya.

Silahkan dinilai sendiri apa arti kata "heheheee..", yang jelas motor ini memang yang paling mungkin untuk diluncurkan pada waktu dekat. Beberapa persiapan bahkan telah dilakukan oleh pabrikan berlogo garputala ini.

Termasuk menyiapkan Yamaha X-Ride versi modifikasi untuk dijadikan inspirasi modifikasi calon konsumennya yang menyasar segmen anak muda yang aktif dan berjiwa trend setter.

Di Thailand, motor ini sebenarnya sudah diluncurkan lebih dahulu. Di sana diberi nama TTX 115  yang merupakan singkatan dari "technology, trendy dan x-citing. Tapi di tanah air menggunakan nama X-Ride.

Tampilannya terlihat ekstreem meski mengusung basis mesin dan rangka dari Mio J, tapi desainnya lebih dekat dengan genre supermoto. Desain tajam khas motor trail yang futuristik, tapi pelek casting wheel dan ban lebar jadi ciri lainnya.

Lewat motor ini, PT YIMM mengaku siap membuka segmen pasar baru dan telah siap dengan resikonya. "Iya kami akan mencoba membuka pasar baru," buka Dyonisius Beti, Executive Vice President Director PT YIMM ketika ditemui awal Februari 2013 lalu di sela peluncuran Mio GT.

"Untuk jadi trendsetter kami harus lebih dulu. Pasti ada resikonya, mencoba jadi trendsetter bisa sukses bisa juga tidak," ungkapnya penuh percaya diri.

Siap, ditunggu kehadirannya! (motorplus-online.com) http://motor.otomotifnet.com/read/2013/03/19/339334/28/8/Yamaha-Luncurkan-Motor-Baru-27-Maret-2013-Matik-X-Ride

Lampu Depan Motor Sering Mati? Ini Penyebabnya!




"Kalau lampu motor sering mati itu biasanya penyebab utamannya pada fitting," yakin Badrus saat ditemui detikOto dibengkelnya yang berada di Jalan Letjend Suprapto, Jakarta.

Fitting tersebut, lanjut Badrus diantara komponennya sudah ada yang mulai rusak atau meleleh sehingga bagian yang rusak atau meleleh tadi mempengaruhi ke bohlam dan bagian bohlam juga ada yang terkena lelehan dari salah satu bagian di fitting.

"Contohnya seperti ini (rumah pada fitting) yang sudah meleleh dan kabelnya juga ada yang sudah rusak karena umurnya yang sudah lebih dari 2 tahun," tambahnya.

Selain itu, menurut Badrus kalau sudah seperti itu tidak bisa diakalin lagi. Pria yang akrab disapa Iyus ini menganjurkan agar segera mengganti fitting tersebut dengan yang original.

"Kalau udah kaya gini sudah enggak bisa diakalin lagi. Inget kalau diganti juga usahakan yang orisinil jangan yang bajakan. Karena tetap tidak akan awet dan bohlam akan cepat putus," timpalnya.

"Beda harganya juga enggak jauh-jauh amat kok. Fitting yang asli buat Yamaha Mio misalnya cuma Rp 20 sampai Rp 25 ribu kalau yang asli Rp 10 sampai Rp 15 ribu. Pilih mana harga mahal dikit tapi awet apa harga murah tapi sering ganti lampu?," tukasnya.

Otolovers semua terutama para bikers pasti pernah mengalami kalau lampu depan motor Anda sering mati. Apalagi belakangan ini di Jakarta dan sekitarnya semua motor wajib menyalakan lampu di siang hari. Itu sudah pasti lampu motor nyala terus siang dan malam.

Tapi sebenarnya apa yang menyebabkan lampu motor sering banget mati? Misalnya setiap 1 bulan atau paling lama 2 bulan sekali lampu motor Anda sering mati.

Nih Otolovers penyebab lampu motor sering mati itu coba dibeberkan oleh Badrus, mekanik bengkel Tekno Motor di kawasan Cempaka Mas, Jakarta.

Menurutnya lampu motor yang sering mati dalam jangka waktu yang tidak wajar itu diakibatkan oleh fitting yang sudah mulai rusak sehingga dapat mempengaruhi kinerja bohlam.

 "Kalau lampu motor sering mati itu biasanya penyebab utamannya pada fitting," yakin Badrus saat ditemui detikOto dibengkelnya yang berada di Jalan Letjend Suprapto, Jakarta.

Fitting tersebut, lanjut Badrus diantara komponennya sudah ada yang mulai rusak atau meleleh sehingga bagian yang rusak atau meleleh tadi mempengaruhi ke bohlam dan bagian bohlam juga ada yang terkena lelehan dari salah satu bagian di fitting.

"Contohnya seperti ini (rumah pada fitting) yang sudah meleleh dan kabelnya juga ada yang sudah rusak karena umurnya yang sudah lebih dari 2 tahun," tambahnya.

Selain itu, menurut Badrus kalau sudah seperti itu tidak bisa diakalin lagi. Pria yang akrab disapa Iyus ini menganjurkan agar segera mengganti fitting tersebut dengan yang original.

"Kalau udah kaya gini sudah enggak bisa diakalin lagi. Inget kalau diganti juga usahakan yang orisinil jangan yang bajakan. Karena tetap tidak akan awet dan bohlam akan cepat putus," timpalnya.

"Beda harganya juga enggak jauh-jauh amat kok. Fitting yang asli buat Yamaha Mio misalnya cuma Rp 20 sampai Rp 25 ribu kalau yang asli Rp 10 sampai Rp 15 ribu. Pilih mana harga mahal dikit tapi awet apa harga murah tapi sering ganti lampu?," tukasnya.

(http://oto.detik.com/read/2013/01/29/134115/2155177/1214/lampu-depan-motor-sering-mati-ini-penyebabnya?od771104bcj)

Motor Sering Kena Lubang, Jangan Lupa Setel Pelek

Motor Sering Kena Lubang, Jangan Lupa Setel Pelek
Belakangan ini setelah tergenang banjir jalanan di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya banyak yang berlubang. Tidak jarang dari para pengendara sepeda motor menghantam lubang tersebut. Parahnya ada yang jatuh bahkan meninggal dunia akibat menghantam lubang tersebut.
Nah Otolovers semua pasti ada yang pernah menghantam lubang di jalanan kan? Terutama bagi sepeda motor dengan pelek jari-jari pasti itu menjadi musuh utama sebab pelek jari-jari ketika menghantam lubang akan cepat bengkok.

Menurut Rudi salah satu mekanik di bengkel spesialis stel pelek jari-jari di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat mengatakan kalau sudah sekali atau dua kali menghantam lubang ada baiknya Anda segera menyetel pelek jari-jari itu agar jalan atau fungsi pelek tetap normal.

"Jika sudah sering terkena lubang pasti pelek akan bengkok atau ukurannya sedikit aneh. Istilahnya gue sebut peyang. Itu harus segera di stel," ungkap Rudi saat ditemui detikOto.

Lanjut Rudi, selain bentuk pelek jari-jari jadi peyang jari-jarinya juga akan kendor jika menghantam lubang. Apalagi jika menghantam lubang yang cukup dalam dengan kondisi kecepatan yang tinggi, pelek sudah pasti peyang.

"Fatalnya ada yang sampai bengkok parah," cetusnya sambil tertawa.

Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menyetel pelek jari-jari? Rudi mengatakan untuk pelek motor jari-jari harganya cukup murah yakni Rp 30 sampai Rp 45 ribu 1 ban.

Beda dengan pelek racing. Harga untuk pelek racing jauh lebih mahal. 1 bannya bisa mencapai Rp 100 ribu.

"Kalau pelek racing kan bukan di stel tapi di press. Harganya jelas beda dengan stel pelek jari-jari. Kalau pelek racing fatalnya bisa belah," tandasnya.


(http://oto.detik.com/read/2013/02/02/101455/2159352/1214/motor-sering-kena-lubang-jangan-lupa-setel-pelek?)

Selasa, 12 Maret 2013

Test ECU BRT Imax-J Yamaha V-ixion, Gas Pol ECU Lokal


 
Yamaha V-ixion merupakan generasi motor sport Yamaha yang menggunakan sistem injeksi pertama yang keluar di jalan raya Indonesia. Sejak awal lahirnya di tahun 2007 lalu, produk aftermarket untuk mendukung performa pacuan yang beken disebut Vixi ini, hanya ada knalpot, kem, dan juga injektor saja.


Artinya enggak bisa bore-up full, karena terbatas enggak ada Electronic Control Unit (ECU) Programmable atau otak yang khusus dibikin untuk mengatur ulang semua komponen injeksi motor cepek gocap-nya Yamaha.

Malah karena pingin bore up abis, atasan engine diganti pakai Yamaha Jupiter MX dan dikembalikan ke sistem konvesional atau karburator. Waduh, itu mah kemunduran donk bro. Betul enggak?

Setelah sekian lama, para pembesut V-ixion harus bersenang hati karena BRT-Bintang Racing Team yang bermarkas di Jl. Mayor Oking Jayaatmaja No. 102, Cibinong-Bogor sudah memasarkan ECU yang diberi nama BRT I-Max-Jumper (Imax-J) untuk mendukung keseluruhan performa V-ixion.

Untuk mengatur ECU I-max-J, harus menggunakan remote yang sudah disediakan. “Dengan remote ini kita bisa mengatur ulang injection mapping, ignition revolution limiter, injection timming, kalibrasi Throttle Position Sensor (TPS),” papar Tomy Huang dari Bintang Racing Team.

Tapi, remote dijual secara terpisah dengan I-max-J, lho. Soal harga, I-max-J ini dibanderol Rp 850 ribu dan remote Rp 500 ribu. Agar performa peningkatan power saat memaksimalkan Yamaha V-ixion, coba dilakukan pengetesan.  “Pemasangan I-max-J tinggal bolt on jadi enggak repot,” jelas Tomy.
Pengetesan awal tentu menggunakan V-ixion yang masih standar tulen. Permulaan V-ixion standar, dirunning diatas mesin dynotest Dinojet 250i. Power maksimal didapat di 12,44 dk/ 8.100 rpm dan torsi maksimal 8,53 ft.lbs/ 7.100 rpm. Putaran engine hanya sampai 10.000 rpm, serta grafik air flow ratio (AFR) enggak beraturan.






Setelah perbadingan awal didapat, ECU I-Max-J Programmable dipasangkan ke Yamaha V-ixion standar itu. “Karena dari produk sebelumnya sudah melakukan riset, sehingga enggak usah atur dengan remote lagi. Tapi, bila digunakan di V-ixion spek-up harus lakukan seting ulang menggunkan remote,” akunya.

Jadi, karena V-ixion-nya standar, tinggal bolt on. Wooow..., setelah berlari di atas dynotest. Hasilnya sangat signifikan soal peningkatan power, torsi dan keseimbangan AFR pun terjadi.

Power maksimum mencuat jadi 13,62 dk/ 8.900 rpm dan torsi maksimum bermain di 8,96 ft.lbs. Selain peningkatan performa, grafik AFR terlihat seimbang dengan alur di sekitar 1 : 13,5.


Itu artinya, terjadi peningkatan tenaga sekitar 1,8 dk. Sedang buat torsi, peningkatannya sentuh 0,43 ft.lbs. Dengan peningkatan ini, pastinya sebanding dong dengan harga Rp 850 ribu yang ditawarkan. Mesti bilang wow lagi nih!

Buat pembesut V-ixion, harus juga bilang wow ya. Tapi, enggak perlu harus koprol! (http://motorplus.otomotifnet.com/read/2013/01/22/337751/39/13/Test-ECU-BRT-Imax-J-Yamaha-V-ixion-Gas-Pol-ECU-Lokal)