Setting Karburator
Kesulitan menyetel karburator untuk
mendapatkan setting yang pas? ingat kompor gas, pada bagian sebelum
tungku api selain ada pengatur besar dan kecilnya api, ada juga pengatur
besar kecilnya udara yang masuk (setelan angin) ini akan mengubah warna
api yang dihasilkan; kuning-merah atau biru.
Api yang bagus dan mempunyai panas yang kuat adalah api yang berwarna biru, kenapa? tidak usah repot belajar kimia tentang stoichiometric, langsung tanya saja dengan siapa yang suka ke dapur, nah kalau sudah bisa setel setelan angin kompor gas, mudah-mudahan bisa juga menyetel karburator.
Kalau masih pakai kompor minyak tanah dan
tidak mendapat api biru berarti kompornya harus dibersihkan, sudah ya
cerita kompornya… sekarang beralih ke mesin sepedamotor.
Mesin sepedamotor juga mirip kompor (maaf
disebut lagi kompornya) yaitu menggunakan bahan bakar, dibakar dengan
campuran udara (O2) untuk menghasilkan panas atau tenaga.
Api biru pembakaran sempurna, panas dan tenaga juga maksimal.
Prinsip sederhana melihat warna api dari
proses pembakaran dengan kesimpulan api biru yang ingin dihasilkan maka
untuk mendapatkan setelan karburator yang pas api pada proses pembakaran
mesin harus menghasilkan warna yang biru juga, sayangnya mesin
sepedamotor adalah jenis pembakaran didalam ruang tertutup (internal combustion engine) ditambah tekanan/kompresi juga, bukan k….. eh mesin turbin/jet yang apinya kelihatan.
Kalau begitu dipasang alat pengintip saja dari kaca tahan panas yang juga tahan kompresi yaitu COLORTUNE buatan GUNSON.
Alat ini berbentuk seperti busi dengan
kaca pengintip, dipasang sebagai pengganti busi sehingga dapat melihat
warna api hasil pembakaran didalam mesin.
Warna api yang dihasilkan:
KUNING seperti api lilin, AFR kaya, terlalu banyak bensin.
BIRU AFR pas
BIRU-PUTIH AFR miskin, kurang bensin.
Produk ini walaupun dapat digunakan pada
setiap putaran mesin dari rendah sampai putaran tinggi tetapi bukan
untuk setting dengan kendaraan sambil berjalan, tidak hanya karena repot
melihatnya tetapi juga karena kondisi berjalan menyebabkan mesin
bekerja dengan beban yang dapat menghasilkan panas berlebih yang dapat
membuat kaca pengintip rusak.
Hati-hati jangan menggunakan alat yang sudah tidak baik, BERBAHAYA !!!.